Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa, dimana jumlahnya yang besar yaitu sepertiga dari jumlah penduduk Indonesia. Kelompok ini merupakan sasaran strategis dalam pembinaan kesehatan karena mudah dijangkau dan terorganisir dengan baik dalam wadah sekolah, serta merupakan kelompok yang mudah dimotivasi. Masalah kesehatan pada anak usia sekolah berbeda-beda menurut kelompok umurnya. Pada siswa Sekolah Dasar umumnya masalah kesehatan disebabkan oleh prerilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang rendah, sedangkan pada siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) da Sekolah Menengah Atas (SMA) masalah kesehatan lebih banyak dipengaruhi oleh perilaku beresiko.
Pembinaan kesehatan anak usia sekolah yang dilakukan melalui jalur sekolah dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Salah satu pendekatan dalam program UKS ini adalah melibatkan partisipasi peserta didik sebagai penggerak perilaku hidup bersih dan sehat melalui program dokter kecil. Diharapkan dokter kecil dapat berperan serta secara aktif bersama-sama dengan masyarakat sekolah dalam upaya peningkatan kesehatan bagi dirinya, teman-temannya dan masyarakat serta lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
Pelatihan
Dokter Kecil Medical Rescue Team (MRT) akan
dilaksanakan di Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah yang telah menyepakati
kerjasama dengan pihak Medical Rescue
Team (MRT) Fakultas Kedokteran UNISMA.
Rangkaian acara pelatihan ini
membutuhkan waktu pertemuan sebanyak 22 jam pelajaran dengan masing-masing
pertemuan adalah 2 jam pelajaran yang dalam pelaksanaanya diatur oleh Kepala
Sekolah, diberikan secara ekstra kurikuler atau dapat juga dalam masa liburan
sekolah.
Materi diberikan
dalam bentuk teori dan diskusi partisipatif.
Adapun materi yang akan diberikan kepada calon dokter kecil di sekolah dasar adalah
Pelatihan ini diharapkan dapat mencetak siswa-siswi yang memiliki pengetahuan, sikap positif dan keterampilan berkaitan dengan program UKS. Untuk dapat terlaksananya tujuan tersebut peserta didik tidak hanya berperan sebagai subyek penerima layanan kesehatan, tetapi juga sebagai obyek, bersama dengan masyarakat sekolah lainnya yaitu guru, pegawai lainnya di sekolah, komite sekolah serta orang tua dalam meningkatkan kesehatan dan mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Oleh karena itu peserta didik perlu dibimbing untuk mengenal masalah kesehatan dan kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut.